Kuburan Tampang Allo
Tampang Allo merupakan salah satu situs pemakaman tua di
Tana Toraja. Lokasinya di Suaya kecamatan Sangalla tidak jauh dari objek wisata
kuburan Suaya. Tempat pemakaman ini berupa gua yang berisikan peti mati tua dan
tengkorak tengkorak para Bangsawan Toraja. Di dalam gua ini, kita dapat melihat
Tau Tau, tengkorak,peti mati yang sudah berumur sekitar 200 tahun. Di dalam gua ini, terdapat dua tengkorak
yangdi kuburkan secara bersamaan. Ada cerita tersendiri tentang keberadaan
kuburan Tampang Allo
****
Cerita Cinta Puang Manturio dan Rangga Bulaan
Gua pemakaman Tampang Allo di Tana Toraja ini dimulai dari keinginan
seorang suami istri yang ingin dimakamkan bersama, bernama Puang Manturio dan
Rangga Bulaan. Sang suami, Puang Manturino, adalah seorang penguasa Sangalla di
abad ke 16 lalu. Mereka memiliki cinta yang besar satu sama lain sehingga
bersikeras untuk dimakamkan dalam satu tempat yang sama, yaitu di Gua Tampang
Allo. Umur tak dapat ditebak, ternyata yang meninggal terlebih dahulu adalah
sang istri, Rangga Bulaan. Jasadnya langsung dimasukkan ke dalam erong di
Tampang Allo
Kepergian Rangga Bulaan membawa duka mendalam bagi Puang
Manturino. Hidup tak sama lagi tanpa separuh nyawanya. Tak lama setelah
kepergian Rangga Bulaan, Puang Manturino pun berpulang namun tidak seperti
janji sepasang suami istri tersebut, jasad Puang Manturino tidak dimasukkan ke
dalam gua Tampang Allo, melainkan dimakamkan di gua Losso, tak jauh dari gua
Tampang Allo. Di sini ajaibnya. Saat meninggal dunia, jasad dimasukkan ke dalam
erong (peti mati) sebelum diletakkan di gua. Entah bagaimana caranya, suatu
hari erong Puang Manturino ditemukan dalam keadaan kosong. Setelah diperiksa,
ternyata jasad Puang Manturino sudah berada dalam erong Rangga Bulaan, dalam
keadaan berpelukan, cerita cinta yang terdengar mistis.
Puang Manturino adalah raja Sangalla. Ketika dia tiada, maka
harus ada penerusnya. Maka dari itulah muncul Puang Musu sebagai raja Sangalla
yang selanjutnya. Tanda kepemimpinannya adalah pusaka kerajaan yang bernama
Baka Siroe’. Puang Musu ini pun juga dijadikan sebgaai pimpinan Tongkonan Puang
Kalosi. Di masa pemerintahan Puang Musu, kerajaan Sangalla mendapat serangan
dari Kerajaan Bone. Pada saat peperangan berlangsung, sang raja baru, Puang
Musu melarikan diri menuju ke Madan dengan melewati sungai Sa’dan. Pada saat
itulah Puang Musu bertemu dengan Karasiak.
Ada niat tersembunyi dari Karasiak. Dia menginginkan pusaka
kerajaan yang dibawa oleh Puang Musu. Melihat Puang Musu sedang membawa senjata
kerajaan, Karasiak berusaha merebut senjata tersebut dengan cara membunuh Puang
Musu. Sejak saat itulah keluarga Puang Musu dan Karasiak tidak pernah berdamai.
Tahun 1934 ada niatan untuk berdamai antara keturunan Karasiak dan Puang Musu
dengan menikahkan antar keturunan. Mereka pun menjadi satu keluarga dan
bersepakat untuk menjadikan gua Tampang Allo sebagai pemakaman keluarga
Akses Menuju Tampang Allo
Itulah sedikit sejarah dan cerita tentang keberadaan tempat
pemakaman/ kuburan Tampang Allo namun tidak terasa lengkap jika hanya sekedar
membaca atau mendengar cerita dari orang-orang tanpa melihat secara langsung
tempat ini yang menyimpan banyak cerita. Kalai sepintas objek wisata terlihat tidak
berbeda dengan objek wisata kuburan lainnya seperti Londa dan Ke’te Kesu akan
tetapi setiap tempat di Toraja memiliki cerita yang berbeda-beda. Tampang Allo
yang lebih dikenal sebagai salah satu kuburan bangsawan/Puang Sangalla’ bias di
dari makale dengan 2 rute yaitu yang pertama bisa melalui Pasar Makale lanjut
ke Turunan sampai di Suaya ini Cuma butuh waktu sekitar 15 menit alternative lain bisa dari makale lewat
tetebassi –sangalla- kondoran- suaya jaraknya sekitar 13 km atau yang dari kota
Rantepao bisa melalai patung tedong bonga- ke’te kesu -la’bo –randanbatu –
sangalla- kondoran-suaya jaraknya mungkin sekitar 17 km. Jangan lupa bertanya
ke penduduk setempat apabila tersesat. Objek wisata ini dekat dengen beberapa
objek wisata Suaya King Grave, Kambira Baby Grave, Museum Buntu Kalando, Sa'pak
Bayo-Bayo. dll jika ingin mengetahui lebih lanjut objek wisata tersebut
silahkan klik link.
*****
Itulah sedikit cerita dan gambaran keberadaan objek wisata
Tampang Allo di Sangalla’ Tana Toraja.
Tulisan sejarah,
cerita dan foto di peroleh dari berbagai sumber. Terima kasih telah menyempatkan untuk singgah
di blog Portal Solata semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat untuk pembaca.
Jangan lupa tetap lestarikan budaya sopan santun jangan melakukan hal hal yang
bisa merusak objek wisata dan tetap jaga kebersihan jangan buang sampah
sembangan.
Info Objek Wisata Terdekat/ Silahkan klik link
Kuburan Suaya
Sa'pak Bayo- Bayo
Kambira Baby Grave
Museum Buntu
Kalando
Permandian Air
Panas Makula
Kampung Adat
Karuaya
Goa Sullukan
Source: Portal Solata
Kurre Sumanga’/Thank You
1 komentar:
komentarAda beberapa hal yg 'berbeda'. Pertama, seharusnya Madandan (sepertinya typo / terpotong). Kedua, Baka Siroe' dikuasai keturunan Karasiak sampai sekarang sebagai ganti membantu Puang Musu dan Tallu Lembangna dalam menghalau Kerajaan Bone saat itu. Ya, mungkin ini sudah diperhalus ya, karena kebetulan saya salah satu keturunan dari pernikahan politis yg disebutkan diatas hahaha. btw terima kasih, jadi ingat cerita masa kecil saya, mendengar dari pihak kakek buyut dan nenek buyut.
Reply